Jumat, 15 Mei 2009

Ayo Aktifkan Lagi Posyandu!

Tingginya angka kematian bayi dan anak di bawah lima tahun di Indonesia adalah salah satu indikator bahwa layanan kesehatan yang ada belum memadai. Pusat layanan kesehatan berkualitas bagi ibu dan anak di seluruh pelosok negeri masih menjadi impian yang harus terus diwujudkan.

Trihadi Saptoadi, National Director World Vision Indonesia menyatakan hal itu, Rabu (13/5) di Jakarta. Layanan kesehatan sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas kehidupan anak-anak; masa balita adalah masa emas pertumbuhan tunas-tunas bangsa. "Keterlibatan aktif masyarakat dan kader-kader posyandu terlatih sangat dibutuhkan," katanya.

Menyikapi hal itu, World Vision yang selalu memfokuskan karyanya pada anak-anak mengajak seluruh pihak untuk berperan serta. Dari 2.803 posyandu di Surabaya saat ini, misalnya, 314 di antaranya tengah didampingi oleh Wahana Visi Indonesia, mitra World Vision Indonesia. Pelatihan para kader dan pemberdayaan masyarakat menjadi fokus utama pelaksanaan program.

Guna mendukung program Pemerintah Kota Surabaya dalam menurunkan prevalensi gizi buruk balita sampai lebih dari satu persen, World Vision Indonesia bekerja sama dengan Dinas Kesehatan menyelenggarakan Lomba Posyandu Healthy and Smart.

Pelaksanaan lomba posyandu ini berlangsung selama bulan April hingga Juni 2009, sebagai bentuk apresiasi bagi para kader yang telah ikut meningkatkan kesehatan ibu dan anak di wilayah pelayanan posyandunya. Uang tunai total senilai Rp 20 juta akan diberikan untuk tiga pemenang yang nantinya dapat digunakan untuk mengembangkan posyandu yang ada.

Sebanyak 31 kecamatan di seluruh Surabaya mengirimkan wakilnya untuk berpartisipasi dan berkompetisi. Posyandu ini melayani lebih dari 2.000 anak dengan dukungan 150 kader. "Berbagai kriteria ditetapkan sebagai dasar penilaian, antara lain aspek kegiatan, pengorganisasian dan hasil kegiatan posyandu, peran serta masyarakat, serta kemampuan kader," ungkap Trihadi Saptoadi.

Trihadi menambahkan, masyarakat dari seluruh lapisan dapat ikut ambil bagian. Siapa pun dapat memberikan apa pun yang dimiliki seperti waktu, tenaga, keterampilan atau bahkan lahan untuk lokasi posyandu. "Yang terutama adalah memberikan yang kita miliki bagi kemajuan anak-anak Indonesia. Mereka patut diberikan apresiasi," katanya.

Kompetisi ini adalah awal dari pelaksanaan kompetisi berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. Diharapkan, seluruh posyandu di seluruh Kota Surabaya nantinya dapat berpartisipasi sehingga tujuan meningkatkan kualitas posyandu yang 32 persen masih berstatus strata pratama menjadi Posyandu Madya dan Purnama dapat terpenuhi.

Trihadi berpendapat, posyandu yang kini cenderung mulai ditinggalkan harus kembali dihidupkan. Masyarakat adalah motor penggeraknya. Saatnya partisipasi dan peran aktif masyarakat dimaksimalkan. Sudah sepantasnya anak-anak Indonesia mendapatkan kemudahan serta akses kesehatan yang layak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar